Sabtu, 21 April 2012

Untukmu

Gerhana dimalam itu tampak terang sekali. Waktu menunjukkan pukul 2 pagi dan dengan terkantuk-kantuk salma mengulat dikasurnya dan terbangun.

“hoamm, sekarang kan gerhana bulan ya.”tanyanya pada diri sendiri.
Digelarnya sajadah dan langsung melaksanakan tahajud seperti biasa. Selesai tahajud ia teringat kembali bahwa ada gerhana bulan saat itu. Dengan cepat salma berjalan menuju ke atap tempat ia biasa melihat pemandangan.

“cantik banget ya bulannya. Coba ada wahyu disini” celetuk salma dalam hati. Wahyu adalah teman sekelasnya yang ia sukai,  bisa dikatakan gebetan. Ia sudah lama menyukai semenjak putus dengan sigit. Mulai ada benih-benih cinta salma ke wahyu. Satu hal yang membuat salma kecewa kepada wahyu. Mereka berdua berbeda keyakinan. Yap, salma beragama islam sedangkan wahyu beragama kristen, kristen protestan.

“ah, kebanyakan melamun jadi begini, tidur lagi aja deh.”gerutunya sendiri dan bergegas menuju kamarnya.
“hei, wahyu! Sombong banget sih dipanggil ga nyaut.”katanya cemberut.
“eh yayaya, sorry sal aku ga denger”
“never mind. Biasa aja kali itu matanya gapake di sipit-sipitin, haha...”ini dia bagian yang paling salma sukai.
“ahh, emang dari sananya salma..”
“iya tau, gitu aja kok marah.”
“oh iya, dikit lagi valentine kan?”wahyu mengalihkan pembicaraan.
“eh. Iya kenapa emangnya?”tanya cewek itu lemas.
“loh kok kamu sedih begitu sih? Teringat dengan sigit ya?”
“ah engga, siapa yang mikirin dia”dengan senyum kecut salma mencoba tegar didepan gebetannya itu.
“yaah gausah dipikirin gitu lagi, masih banyak yang lain.”hibur wahyu.
“pastilah.. eh itu bu dwi udah dateng”
“oh yaudah, aku balik ke tempatku dulu ya.”senyum wahyu membuat salma geregetan.

Kata-kata dari wahyu membuat salma tidak bisa konsentrasi belajar. Seminggu lagi hari valentine, dan semua orang akan berbagi kasih kepada orang yang mereka cintai. Tapi salma? Baru 3 minggu jomblo, dan tidak tau berbuat apa. Dan tiba-tiba terbesit ide di pikirannya. Dia ingin memberikan sesuatu untuk wahyu, yang spesial pastinya. Tapi apa? Salma bingung. Apa yang wahyu sukai pun salma tidak tau. Dan dia berusaha membujuk satria, teman sebangku wahyu.

“ayolah ri, bantuin aku”salma memohon dengan iba.
“sorry banget sal, gue ga bisa bantu banyak. Gue ga tau apa yang dia suka, soalnya gue juga gak begitu deket dengan dia.”kata satria.
“tapi please bantuin aku cari informasi tentang apa yang dia suka ya?”salma tidak mau menyerah.
“ehm boleh deh, emang kenapa sih? Lo suka ya sama dia?”teriak satria sampai-sampai terdengar oleh seisi kelas, beruntung saja wahyu sedang pergi ke toilet.
“syuuuut!! Jangan keras-keras dong!”
“iya maaf deh, hehe”cengir satria
“tolongin aku cari tau apa yang dia suka ya ri, please..”mohon salma dengan lembut.
“hm oke, tapi ga bisa cepet ya?”
“loh kenapa emangnya?”
“ya lo tau kan, gue gak deket sama dia, nanti gue tanya pelan-pelan deh.”
“oke deh kalo gitu, makasih ya ri.”
“yap, sama-sama.”

Seusai pelajaran selesai dan bel tanda pulang sekolah berbunyi, anak-anak dengan cepat meluncur keuar kelas karena sudah ‘muak’ dengan sekolah yang mereka anggap penjara. Tak terkecuali salma, dengan tidak sabar menunggu satria. Apalagi kalu bukan soal wahyu.

“aduh sorry banget nih sal, gue bingung deh sama dia.”
“bingung kenaoa ri?”ada nada sedikit kecewa dari bibir salma.
“begini lho, tadi gue tanya tentang apa yang dia suka, eh malah dia bilang semuanya. Terus gue tanya lagi slah satunya apa eh malah dia jawab apa aja, bingung kan?”
Selama satria berbicara, salma tak sedikitpun bereaksi, entah karena dia hopeless atau apa.
“hey sal, jangan hopeless gitu dong, lo emang bener-bener suka ya sama dia? Apa sih yang bikin lo suka orang itu? Heran gue.”
“ah, kamu ini ri, aku kasih tau ya. Dia tuh beda banget sama sigit. Wahyu itu orangnya baik banget, dan yang bikin aku suka sama dia, matanya itu sipit kalo lagi cemberut atau lagi ketawa, lucu kan?
“HAH? Ga nyangka guelo bisa bilang begitu.” Kata satria sambil menganga setengah percaya.
“ssst, jangan kasih tau tentang ini ya sekelas, awas kamu”
“tenang aja sal, gue bisa jaga rahasia.”

Deretan toko yang berjejer di mall terkenal itu sudah didatang salma berulang kali, bingung apa yang harus dia beri untuk wahyu di hari valentina itu. Sudah 1 jam lebih ia mengitari mall dan belum ada yang ia beli. Karena lelah dia terpaksa pulang kerumah dengan kecewa.

Paginya disekolah, 3 hari sebelum valentine tiba salma mencoba mendekati wahyu. Rencana salma yang ingin mengatakan rasa sukanya kepada wahyu semakin dekat.

“hey, yu.”sapa salma lembut.
“hey juga sal, ada apa?”
“eh..ada apa apanya?”tanya salma gugup.
“maksudnya ada apa kamu manggil aku gitu lho.”jawab wahyu datar.
“eh gajadi deh.”lalu pergi meninggalkan wahyu dikelas.
“duh susah banget sih bilang suka sama dia”gerutunya pada diri sendiri.
2 hari berlalu dan valentine pun tiba. Salma sudah memutuskan memberi wahyu cup cake buatannya sendiri.
Kelas pun ramai, padahal masih sangat pagi. Dengan terburu-buru salma ke kelas dan memperhatikan siapa yang datang.
“ah itu dia!”senyumnya merekah dan tiba-tiba jantungnya nak turun tak karuan.
Satria yang tau apa yang akan terjadi dengan sigap memberi kode kepada salma.
“sssst sal, sini cepetan!”
“iya iya.”dengan hati-hati salma mengeluarkan cup cake buatannya yang akan diberika untuk wahyu. Semoga sukses, katanya dalam hati.
“hai wahyu, happy valentine ya!”
Eh iya happy valentine juga sal.”tak lupa wahyu memberikan senyum yang terindah untuk salma.
“ini buat kamu yu.”sambil menyodorkan cup cake buatannya.
“wah makasih banyak ya, psti enak deh.”ujar wahyu kegirangan.
“eh ada yang pengen aku kasih tau ke kamu.”
“oh apa itu?”tanya wahyu penasaran.
“nanti deh pulang sekolah aja ya di depan gerbang nanti.”
“oke deh, sekali lagi makasih ya cupcakenya”
“iya sama sama..”

Bel tanda usai sekolah berbunyi, dengan langkah gontai salma juga menyiapkan kata-kata yang pas.saat sampai didepan gerbang, dan tidak melihat tanda-tanda wahyu, dia terkejut dengan suara motor yang menuju salma, berhenti dan membuka kaca helmnya. Ternyata itu wahyu.
“sal, ikut aku sekarang.”pinta wahyu cepat
“mau kemana emang?”
“nanti juga kamu bakal tau, sekarang juga ikut aku.”
Selama dimotor mereka berdua hanya diam. Sampailah mereka di tempat yang sama sekali salma tidak tau. Setelah membuka helm, wahyu angkat bicara.
“ini dia taman yang sering aku kunjungin kalo lagi suntuk dirumah.”sambil mengajak cewek itu duduk di bangku taman.
“ooh iya? Bagus banget aku suka.”asli salma gugup sampai kakinya lemas.
“iya. Oh ya tadi kamu mau ngomong apa?”wahyu to the point.
“yaya...yang mana ya?”dia pura2 tidak tau.
“yang tadi dikelas itu loh, ga lupa kan?”
Salma ber-o ria. Jantungnya hampir berhenti.
“hayo mau ngomong apa?penasaran nih.”tubuhnya mendekat ke salma, semakin deg-degan.
“aaa... aaaku su...suka sama kamu yu, sayang malah.” Huh, perasaan salma lega akhirnya. Tapi satu masalahnya, gimana reaksinya?
“sal, liat mata aku.”
“apa? Kamu kan sipit jadi susah liatnya, hehe.”salma berusaha tidak nervous.
“serius, sebenernya aku juga suka sama kamu, sebelum kamu jadian sama sigit lagi.”wahyu melanjutkan”tapi aku tahu kita beda iman, makanya aku simpen perasaan ini.”
Salma tidak bisa berkata apa-apa. “belum beberapa minggu kamu putus dengan sigit, hati aku udah kebuka lagi, aku pengen banget jadi pacar kamu sal, mau kan?”salma ingin berbicara tapi wahyu memotong.”ah pasti kamu mau bilang ga bisa, gara2 kita beda iman kan?” salma menunduk malu sekaligus bersalah.
“kalo kamu gamau gapapa, kita bisa sahabatan kan?”
“tapi aku mau kok jadi pacar kamu!”teriak salma kegirangan.
“kamu yakin?tapi hati aku gak yakin kalo kamu siap.”
”aku juga sebenernya ga yakin kalo kita pacaran, bukan Cuma beda iman, pasti batin juga, tapi aku seneng kok kamu udah tau isi hati aku.”
“oiya sal, kalo kita sahabatan aja gapapa kan?aku Cuma mau kasih yang terbaik buat kamu aja.”
“hmm gapapa sih, oke kita sahabatan ya!”

Created By : MH

0 komentar:

Posting Komentar