Minggu, 22 April 2012

PHP (judul yg suram)

Suasana kelas yang riuh dan tak ada guru pun dijadikan murid-murid bebas melakukan apa saja. Aku yang sedang mendengarkan musik merasa terusik karena ada yang memanggilku.
“hei han.”dia tersenyum tersipu padaku.
“hah? Kenapa sha?”
“eh gapapa,Cuma tes kuping.hehe..”dia tersipu lagi.
“hoah, whatever..”aku mendengus kesal.

Ini orang maunya apa sih? Sudah 3 kali marsha memanggilku seperti itu, dan dibuat kesal karenanya. Coba kalau bukan teman sekelasku, sudah babak belur dia. Weits, gini-gini aku punya prestasi dalam kejuaraan taekwondo. Ngomong-ngomong soal marsha, dia itu cowok. Dan kerjanya suka isengin orang-orang. Orangnya yang pendiam tapi menghanyutkan, begitu kata sahabatnya, dan membuat aku penasaran kepadanya.
Malam yang dingin semakin membuatku malas untuk bergerak alias mager. Drrt drrrt, ada sms masuk. Dari marsha.
“hei han, lagi apa?”
“lagi mager.”jawabku singkat.
“ih balesnya singkat aja, lagi males ya?”ah pertanyaan yang bodoh, pikirku.
“udah tau mager masih nanya, bego.”

5 menit, 10 menit tidak ada balasan. Aku semakin penasaran, apa dia marah ya? Ah terserah lah, mendingan aku tidur.
Sabtu pagi yang sejuk, dan sinar matahari yang cerah membuatku semangat pergi ke sekolah untuk pendalaman materi. Ya, sekarang aku sudah kelas 3, tepatnya SMA. Dan sebentar lagi akan berhijrah ke dunia perkuliahan, dan bla bla bla.
Jam menunjukkan pukul 8 dan baru beberapa murid yang masuk ke kelas, dan kulihat sekeliling kelas. Dikelas ini tidak ada perbedaan. Semuanya sama. Hmm, di pojok sana ada si marsha yang sedang melamun, apa dia kesambet setan ya?
“woy, bengong aja lo?”sambil memukul meja dan dia tersentak kaget.
“buset, biasa aja kali han jantung gue mau copot nih!”dia geram.
“sorry sorry. Eh kemaren kenapa sms gue ga dibales? Lo marah ya gue katain?”
“ih pengen banget apa?”sambil tersenyum sinis kepadaku.
“nah buktinya kenapa lo sms gue semalem?”pancingku agar dia menjawab.
3 detik, dia tidak menjawab. Hanya membalas dengan senyuman. Ah iseng lagi nih, pikirku. semakin membuatku penasaran dan akan mencari tau secepat mungkin.

Wabah php merajalela di kalangan remaja saat ini – via twitter
Ah, php? Apaan tuh? Setauku itu sih bahasa program dalam suatu sistem operasi. Penasaran dan kutanya pada teman sebangkuku, yana.
“eh yan, php apaan sih?”kutanya polos.
“lah, lo gatau han?”setengah menganga tak percaya.
“ya gataulah, gue kan jarang online twitter.”
“hani..hani. ga sampe begitu juga kali sampe ga uptodate, nih gue jelasin ya. PHP itu kepanjangan dari Pemberi Harapan Palsu.”
“oooh, maksudnya apaan deh, tetep ga ngerti”aku yang bingung hanya menyengir saja.
“arrrg, belom juga selesai gue ngomong.”yana melanjutkan,”php itu diibaratkan cowo yang suka ngasih harapan ke cewek atau kebalikannya, tapi ternyata itu cuma bohong, alias palsu! Ngerti kan?”
“oalaah! Bisa sampe begitu ya?”
“yaiyalah. Lo sih, jarang online. Kalau gak latihan, ya latihan terus.ckckck”
“hahaha, namanya juga hani, mana sempat urusin begitu.”
“hah, whatever you want.honey.. “
Sepulang sekolah, dikamar yang suntuk ini aku pun mengingat kata-kata yang diucapkan yana tadi. Php? Ko bisa ada yah? Jadi penasaran gimana rasanya..semakin dipikirkan semakin membuatku lelah..dan akupun tertidur pulas.
Do you remember..do you remember..all of the times we had?
Nada ponselku berbunyi membuat ku terbangun.  siapa nih. Marsha. Cepat-cepat kutekan tombol hijau, mungkin ada perlu.
“hoaam, halo?”setengah nyawaku belum terkumpul.
Nit nit nit, telepon terputus. Shi*. Cuma misscall, penasaran. Aku coba sms orang iseng itu.
“woy, kenapa lo miscall?”
5 menit baru di balasnya. “emang aku misscall ya?” wait, kok pake ‘aku’ ? semakin aneh.
“iya tadi, emang gue bolot apa?”
“ih kok kamu gitu sih? Lagi apa sayang?”

Hih, apalagi nih? Pake sayang sayang segala. Mencurigakan. Sengaja aku tak membalasnya karena ada sesuatu yang aneh pada marsha. Biasanya dia yang pendiam dan jarang berbicara dikelas itu tiba-tiba mengirimkan sms seperti itu. Besoknya disekolah, aku juga menemukan hal yang aneh. Dia sekarang sering mengobrol denganku dan dengan sangat sopan menyapaku. Aku balas serupa, mulai ada rasa dengannya. Semakin lama semakin dalam... perasaan aneh ini aku ceritakan ke yana, dan diapun tesentak kaget.
“hah! Yang bener lo han?dia itu seleranya tinggi tau!ckck.”
“masa sih?orangnya juga tinggi..”aku menghayal sampai tersenyum sendiri.
“eh bangun neng! Jangan terlalu berharap gitu nanti kecewa aja pelampiasannya ke gue lagi, hih serem.”
“tenang aja hehe, doain ya semoga gue jadian sama dia, hehe..”aku mengamini dalam hati.
“dasar gila, baru cowo kaya dia aja udah klepek2, gimana kalo liat brad pitt asli, pingsan langsung lo!” yana yang tergila-gila pada brad pitt pun tak mau kalah.
“tau ah, i don’t care..”
3 hari, 7 hari, seminggu aku menunggunya untuk sms. Tapi nihil, mungkin dia sibuk. Aku mencoba untuk positif thingking. Walaaaa! Akhirnya dia sms juga. Singkat aja.
“han”
Perasaan ku tak terbendung lagi, senang rasanya. “eh kenapa sha?”
“gpp, lagi ngapain?”
Sms berlanjut sampai tengah malam, sampai dia tak membalas sms lagi. Dan akupun memutuskan untuk tidur saja. Ada perasaan senang sekaligus.. apa ini cinta ya? Arrrrg kata orang-orang di twitter, aku galau..

20 maret 2012, ulang tahun marsha. Semua anak-anak dikelas ingin membuat surprise untuknya. Tapi aku?hanya mengikuti mereka sajalah, toh aku bukan siapa-siapanya dia. Hei,bukannya aku suka sama marsha? Tapi kok ada sesuatu yang mengganjal ya?
Sehari setelah ulang tahunnya marsha, dia tak lagi sms ataupun telepon. Jangan-jangan..
“yanaaaaaaaa...”kataku sambil terpogoh-pogoh.
“kenapa han? Muka lo serem begitu? Awas kalo tiba2 ninju gue.”
Aku menceritakan semuanya dan dia pun berdecak pinggang,
“kayanya marsha udah php  in lo deh,gimana perasaan lo sekarang?”
“ya begitu, ada seneng, deg2an, benci semuanya deh.”
“saran gue ya, lupain dia oke?”
“menurut lo begitu ya yan?”
“iyalah, dia gak serius sama lo. Pasti Cuma phpin lo doang, ish cowo apaan tuh.”
“hmm okedeh. Untung sekelas, kalo ga..”tanganku sudah mengepal ingin menghantam sesuatu.
“eits, jangan didepan gue juga dong, han.”yana ketakutan sampai mukanya lemas.
“sorry..”

Seminggupun aku sudah bisa melupakannya, dan kufokuskan UN dulu. Seminggu menjelang UN, marsha tak kelihatan lagi kabarnya. Walaupun sekelas, dia juga  jarang mengobrol dan menyapaku lagi. Persetan orang itu. Dan salah satu temanku dikelas, Grace, juga mengalami hal yang sama. Yaitu diphpin, siapa sih orang yang tega? Ingin ku hajar sampai babak belur.
“hei grace.”sapaku.
“hei.”jawabnya lemas.
“lah lo kenapa lemes banget sih? Gausah dipikirin gitu lah. Siapa sih orangnya? Kasih tau ke gue.”
“ssst. Jangan bilang siapa-siapa ya, yang tau cuma lo dan gue.”
“”sip, tenang aja.”
“dia.. marsha, han.”
“What the.. marsha!!? Kenapa bisa sama sih?”aku menggeram kesal.
“hmm maksudnya apa han?”tanya grace tak mengerti.
“aduh gawat nih grace. Jadi dia juga udah phpin gue, tapi gue udah lupain dia sih. Cukup tau dia brengse*.”
“arrrrrrrg, bangsa T juga ya dia. Oiya gue masih ada nih smsnya. Lo mau baca?”ditunjukkannya sms itu, dan hampir saja hp grace jatuh dari tanganku. Smsnya sama dengan yang marsha kirim kepadaku.
“graceeeeee, ini sama yang dia kirim ke gue, arrrrrrrg.”
“apa? Serius lo? Kacau.”omongannya semakin ngelantur.
“serius lah grace. Dia masih sms lo gak?”
“masih, tapi ya kadang-kadang. Kalau lagi sms bikin gue makin...hehe”ah kata-katanya semakin ngelantur.
“eh, daripada terus-terusan kaya gini mending kita bales aja. Gimana?”
Aku dan grace yang berada di depan kelas ‘salting’ karena marsha lewat dan hendak masuk ke kelas. Grace langsung berpura-pura memainkan hpnya, sedangkan aku hanya mengepalkan tangan seakan-akan mau meninju sesuatu.
“eh lanjut dong? Gimana?” tangannya gemetaran.
“jadi, kita kan sekelas sama dia, kita sindir atau kita ...”
“eh eh jangan kasian.. lo selalu pake kekerasan ya..”kesalnya, masa bodoh.

Pembicaraan terputus karena bel tanda masuk sudah berbunyi. Terus-terusan aku menatap ke arah marsha yang sedang konsen belajar, tiba-tiba tanpa sengaja dia menoleh kepadaku. Langsung kulemparkan senyum sinis kepadanya, dan dia terheran-heran. Lihat saja nanti.

Sepulang sekolah aku dan grace janjian untuk membalas dendam. Tentunya tanpa grace ketahui, aku ingin menghajarnya biar tau rasa. Yana yang aku ceritakan hanya mengiyakan dan menggeleng2 kepala.
Di parkiran sekolah, aku dan grace langsung mencegatnya. Tanpa basa basi dan tanpa sadar, BUG! aku meninjunya.
“upps, sorry dude.”perasaanku lumayan lega. Tapi..
“HEH, lo kenapa sih! Ninju orang ga ada petir gluduk juga!”sambil idungnya yang hampir berdarah.
“dan satu lagi buat lo, dari grace yang gatau apa-apa”PLAK!satu tamparan di pipi kanan marsha dari grace.
“itu balasan buat orang yang suka mempermainkan cewe! Sekali lagi lo kaya gitu, ga bisa gue maafin, lo kenapa sih! Ninju orang ga ada petir gluduk juga!”sambil idungnya yang hampir berdarah.
“dan satu lagi buat lo, dari grace yang gatau apa-apa”PLAK!satu tamparan di pipi kanan marsha dari grace.
“itu balasan buat orang yang suka mempermainkan cewe! Sekali lagi lo kaya gitu, nih!” hampir saja aku menendang perutnya. Belum mendengar penjelasan dari cowok sialan itu, aku menarik tangan grace dan melesat jauh dari parkiran.

Created By : MH

0 komentar:

Posting Komentar